10 TIPS SEDERHANA : BAGAIMANA MENCEGAH TERJADINYA PERUT BUNCIT

Sebelum lebih jauh, kami ingin mempertegas bahwa ini bukan buncit hanya karena tumpukan lemak atau karena adanya perbesaran organ hati maupun limpa, melainkan rasa kembung didalam perut yang diakibatkan oleh gas. Tentu Anda pernah merasakan hal seperti ini dan membuat aktifitas sehari – hari terasa tidak nyaman.
Hal ini dikarenakan saat beraktifitas pun rasanya napas menjadi lebih sesak karena tekanan di perut serta rasa tidak percaya diri dalam bersosial dan bertemu rekan kerja.
Masalahnya adalah hal ini sering sekali terjadi.
Apa yang terjadi dalam perut Anda saat kembung?
Beberapa kali kami mendengar orang berpendapat bahwa rasa kembung ini muncul karena ada penumpukan air didalamnya. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena penumpukan cairan pada perut jarang terjadi.
Akumulasi cairan terbanyak biasa terdapat pada kaki dan akumulasi cairan di perut dikenal dengan istilahascites. Pada kondisi ini biasanya ada akumulasi cairan seperti darah pada rongga perut. Namun ini merupakan kelainan medis dan bukan topik yang akan kita bahas kali ini.
Seperti sudah dibahas diatas, penyebabnya adalah gas.
Lalu bagaimana ceritanya sehingga bisa terdapat penumpukan gas di perut?

Berikut 10 penyebab dan pencegahan terjadinya rasa kembung pada perut.
1. Singkirkan penyebab intoleran pada perut
Gas yang terdapat pada perut bisa jadi merupakan sebuah kegagalan atau ketidakmampuan tubuh dalam mengolah jenis makanan tertentu. Hal ini ditunjukkan pada intoleransi laktosa.
Dimana penderitanya sangat alergi terhadap bahan – bahan makanan yang mengandung laktosa seperti pada susu sapi serta olahannya.
Selain itu, hal ini juga berlaku bagi mereka yang sensitif terhadap bahan gluten.
2. Kurangi minuman bersoda
Buih pada minuman berkarbonasi berpotensi “terjebak” pada perut dan mengakibatkan terjadinya rasa kembung. Inilah alasan mengapa Anda selalu bersendawa acap kali mengonsumsi minuman berkarbonasi.
Kurangi minuman jenis ini, 2 atau 3 teguk tidak akan melukai dan merepotkan namun beda halnya jika Anda menghabiskan 1 kaleng penuh.
3. Kurangi mengunyah permen karet
Mengunyah permen karet bukan hal buruk karena dengan kalori yang kecil mengonsumsi permen karet mampu membuat Anda tidak menjadi mudah lapar. Namun beda halnya jika kebiasaan ini Anda lakukan secara berlebihan.
Kebiasaan mengunyah permen karet membuat udara masuk kedalam perut dan membuat terjadinya rasa kembung.
4. Hati – hati dengan makanan “sugar free
Bebas gula tidak berarti tanpa gula.
Untuk memastikan rasa makanan yang Anda konsumsi tetap enak maka produsen akan menggunakan gulaartificial, gula buatan yang menyerupai rasa gula. Dampaknya pada gula jenis ini adalah mampu menyebabkan rasa kembung.
Produk yang dapat ditemukan juga pada susu kemasan siap minum yang bertuliskan bebas gula. Karena ini, hati-hati lah anda di saat mengkonsumsi minuman sugar free.
5. Hindari konstipasi
Konsumsi serat maupun cairan yang terlalu rendah dapat membuat pencernaan tidak lancar atau konstipasi.
Untuk menghindari ini, konsumsilah makanan tinggi serat (25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria). Sumber serat ini biasa dapat Anda temukan pada buah, sayuran, singkong, beras merah, maupun beras coklat.
Tidak hanya itu, penggunaan serat mampu mencegah rasa lapar berlebihan setelah makan karena proses pengolahan serat yang cukup lama pada tubuh.
6. Makan dengan perlahan
Kunyah makanan dengan baik dengan minimal 32x kunyahan yang diajari saat kecil ternyata bukan tanpa alasan. Selain membantu organ pencernaan dan aktifasi enzim saat pengolahan makanan secara mekanis di mulut, makan dengan perlahan akan mencegah masuknya gas yang berlebihan ke dalam perut.
Makan dengan perlahan dan membuat Anda menikmati makanan juga mencegah Anda untuk tidak makan secara berlebihan.
7. Batasi konsumsi sodium
Makanan hasil proses lanjut cenderung tinggi sodium dan rendah serat, kedua hal ini mampu memicu pada rasa kembung.
Biasakan untuk membaca label nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi. Ketika membeli makanan yang diproses, makanan kalengan, atau makanan beku batasi kandungan sodium sebesar 500 mg tiap sajiannya. Jangan tertipu dengan label bebas sodium tanpa memperhatikan label nutrisi yang lainnya.
8. Makan makanan dengan porsi kecil lebih sering
Ketimbang makan makanan besar sebanyak 3x dalam sehari cobalah untuk makan dengan porsi yang lebih kecil secara lebih sering. Ini dapat mencegah Anda dari rasa kembung yang seringkali diakibatkan oleh makan makanan terlalu besar.
Makan makanan yang lebih kecil dapat membantu mengontrol gula darah dan peningkatan insulin. Hal ini akan membantu Anda lama mengontrol rasa lapar.
Di saat anda melakukan pola dietwarna, anda bisa memilih diantara berbagai pola-makan/hari. Di sini kami sarankan untuk memilih pola dengan kuantitas makan 3x ke atas dengan makanan Green/Yellow Food.
9. Makan makanan pencegah rasa kembung
Makanan seperti yogurt yang baik untuk flora normal pada pencernaan akan membantu mencegah rasa kembung berlebihan. Yogurt dapat Anda konsumsi pada menu sarapan sehari – hari Anda.
10. Kurangi kacang – kacangan dan sayuran
Jangan terburu – buru dengan kata sayuran diatas dan langsung menyimpulkan bahwa sayuran adalah makanan yang tidak baik. Kacang dan sayur mengandung serat yang cukup tinggi. Brussels, brokoli, serta kale mengandung serat yang sangat tinggi.
Berkaitan dengan poin nomor 5 terlalu sedikit serat akan memicu konstipasi namun terlalu tinggi serat justru akan menimbulkan rasa kembung. Hal ini dikarenakan pengolahan serat yang dilakukan pada tubuh membutuhkan waktu yang panjang.
Namun ini tidak berarti Anda tidak boleh mengonsumsi makanan yang disebutkan diatas. Berkaitan dengan manfaatnya, masih banyak manfaat yang dapat diterima oleh tubuh ketimbang efek negatifnya.
Hal ini mengingat konsumsi serat pada kita pun tidak terlalu tinggi sehingga sangat jarang terjadi kasus kembung karena terlalu banyak mengonsumsi sayuran ataupun kacang – kacangan.
Seperti sudah dijelaskan diatas, rasa kembung dapat berarti banyak hal karena bisa salah satu penyebabnya adalah gejala medis. Jika hal – hal diatas sudah dilakukan dan perubahan pola diet sudah dilakukan namun tetap kembung maka akan jauh lebih baik jika Anda memeriksakan diri ke dokter.

Related Posts